Pada episode ke lima ini lebih cenderung menceritakan kesalahpahaman. Kesalahpahaman antara Panda dengan Seung ji maupun Panda dengan Choi won. Panda yang mengira tato di punggung Seung ji adalah tato pisau karena lancip dan itu bagi Panda sangat mengerikkan. Sehingga mulai saat itu ia menjaga jarak dengan Seung ji.
Pada malam hari, Panda dan adiknya mencoba
mencari tahu tentang kebenaran tato itu. Semuanya berada dalam kamar Seung ji
tapi sayangnya Seung ji sedang keluar dan ketika ia kembali ia melihat Panda
dan adiknya mengintip ke dalam kamar Seung ji. Seng ji bertanya kenapa Panda
dan adik Panda berada disini. Akhirnya mereka berbincang-bincang di dalam kamar
Seung ji. Tidak lama kemudian terdengar suara rebut-ribut dari luar dan
kesempatan ini digunakan oleh panda untuk melihat tato di punggung Seung ji.
Seung ji beranjak pergi karena ingin melihat suara rebut apa itu tetapi bajunya
ditarik oleh Panda dan kesempatan ini digunakan oleh panda untuk memastikan
tato tersebut.
Toko dihancurkan oleh paman yang iri kepada
kemampuan Seung ji. Akan tetapi baik itu Panda, Seung ji adik Panda dan bibi
belum mengetahui jika paman yang pernah bekerja dengan mereka itulah pelaku
kerusuhan tersebut.
Akhirnya Seung ji memutuskan
untuk membeli CCTV. Setelah beberapa hari CCTV itu terpasang, akhirnya paman yang selalu membuat onar toko
roti Panda tertangkap oleh bibi yang memergokinya sedang mengintip di balik
kaca depan. Bibi lantas mengejutkannya. Paman membela dirinya sendiri tapi yang
dilakukan paman malah menjatuhkan dirinya di hadapan bibi dan dia keceplosan
dalam berkata-kata. Akhirnya sang paman itu lari pergi meninggalkan toko Panda.
Di toko roti milik Choi won terjadi pertengkaran
antara Choi won dan ayah tirinya yang disebabkan oleh kelakuan kejam sang ayah
tiri kepada pegawainnya. Ayah tiri Choi won mengatakan bahwa pegawai itu tidak
becus dan melempari topi yang digenggamnya ke muka pegawai tersebut. Pegawai
itu adalah pegawai bagian marketing. pegawai yang dilempari topi oleh ayah tiri
Choi won membenarkan jika perlu perbaikan maka yang perlu diperbaiki adalah
kualitas bahan baku yang digunakan untuk membuat kue dan hal itu membuat ayah
tiri Choi won semakin marah. Lantas
kemarahan itu tidak pula reda. Ayah tiri Choi won menampar pegawai itu akan
tetapi sebelum tangan itu terbang ke arah pipi pegawai tersebut, Choi won
menangkap dan menempis tangan ayah tirinya. Choi won marah dengan perlakuan
ayah tirinya dan mereka bertengkar hebat dan akhirnya Choi won memutuskan untuk
mengingatkan agar ayah tiri maupun ibu kandungnya untuk menghadiri pertemuan
pemegang saham.
Seung ji yang mengira bahwa Choi won adalah anak
kandung dari Saint honore yang merupakan pemilik toko tersebut ternyata adalah
anak tiri dari ayahnya yang sekarang. Kabar itu disampaikan oleh Eun bi ketika
berkunjung di toko kue milik Panda dan Panda membenarkan apa yang disampaikan
Eun bi karena ayah kandung Choi won meninggal ketika Choi won kelas 1 SD.
Seung ji yang mendengar kenyataan itu terperanjat
dan seperti orang linglung ia meninggalkan toko panda. Ia pergi menemui kakek.
Ketika di jalan ia bertemu orang lain dan ia tidak mampu berkata apa-apa
sebelum ia mengutarakan apa yang ada di benaknya kepada kakek. Setelah sampai
di rumah kakek, ia menceritakan apa yang ia dengar kepada kakeknya. Kakek hanya
menyuruh Seung ji untuk hidup tanpa dendam. Melupakan semua rasa sakit hati Seung
ji karena hinaan ayah tiri Choi won. Dendam hanya akan membawa malapetaka
untuk Seung ji nantinnya.
Seung ji memberikan cake kepada Choi won melalui adik Choi won untuk mengantarkannya. Choi won meminta Seung ji membuatkan kue
untuknya seperti kue yang sama seperti apa yang ia kirim melalui pesan gambar
yang dikirim oleh Seung ji. Adik Choi won mencarinya di kantor kakaknya tetapi
karena tidak ada sahutan dari sang kakak, akhirnya ia meletakkan kue itu di
atas meja kerja Choi won. Ayah tiri Choi won yang melihat kue itu berniat untuk
menduplikasi kue buatan Seung ji. Di toko roti panda, Seung ji mendapatkan
tawaran untuk membuat kue yang akan digunakan sebagai iklan dan itu sangat
menguntungkan buat dirinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar